Ahli Hidrologi karst, Dr. Tjahyo Nugroho Adji dari Fakultas Geografi UGM pernah menyampaikan dalam workshop karst di Jogja beberapa waktu lalu,
penambangan telah mengambil bagian utama penyimpan air di bukit-bukit karst. Sehingga, jika penambangan kapur berlanjut, dikhawatirkan akan merusak sistem hidrologi setempat yang berpengaruh pada semua aspek baik manusia maupun makhluk hidup.
Mata air yang banyak ditemukan di beberapa kaki bukit terancam kering, sungai bawah tanah yang mengalir dalam gua juga dikhawatirkan akan berpengaruh sehingga mempengaruhi debit atau bahkan sedimentasi.
Dalam jangka pendek jelas debu-debu yang dihasilkan selama proses penambangan akan mengganggu kesehatan meskipun bebebrapa perusahaan telah melaksanakn standar keselamatan.
Jika karst rusak, ancaman apa yang dalam jangka pendek harus dihadapi masyarakat sekitar?
Mata air yang penting mungkin akan semakin terancam keberadaannya, debit air semakin mengecil karena pasokan kedalam “kapur” semakin sedikit karena daerah tangkapan semakin kecil sehingga air lebih banyak menjadi air larian atau air permukaan.
sumber : https://www.facebook.com/pages/Selamatkan-Karst-Gunung-SEWU-wonogiri-pacitan-gunung-kidul/383750815026469
Tidak ada komentar:
Posting Komentar