Wonogiri – Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang RTRW (Rancangan Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Wonogiri bakal segera direvisi.
Alasannya, terdapat perubahan kebijakan nasional dan adanya dinamika internal di Wonogiri.
Kebijakan nasional yang mengalami perubahan, di antaranya tentang pembangunan Waduk Pidekso. Dalam Perda Nomor 9/ 2011 tersebut menyebutkan wilayah Kecamatan Giriwoyo tidak termasuk dalam peruntukan waduk. Namun, kebijakan nasional menginginkan pembangunan waduk tetap dilanjutkan.
“Dinamika internal seperti rencana pembangunan pabrik semen di Giriwoyo dan Giritontro. Sama seperti Pidekso, kita terkendala RTRW yang tidak menyaratkan keduanya sebagai lokasi pembangunan pabrik besar. Sehingga, tidak keliru jika Perda RTRW direvisi, ” ungkap Bupati Danar Rahmanto, ketika membuka Rakor pemantapan revisi Perda RTRW, di Ruang Data Pemkab Wonogiri, Senin (18/2).
Menurut Bupati, RTRW memiliki konsep Pro Job, Growth, and Poor. Dengan pemikiran, mengedepankan ketersediaan pekerjaan, pertumbuhan, dan pengentasan kemiskinan. Atas pemikiran itu, jika RTRW kemudian malah tidak mengakomodir ketiga hal tersebut, langkah revisi mutlak dilakukan.
Terpisah, Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Wonogiri, Haryono meminta perlu segera diterbitkan SK (Surat Keputusan) Bupati tentang peninjauan kembali Perda RTRW. Dengan alasan dinamika internal dan perubahan kebijakan tingkat nasional.
“Selanjutnya, dibentuk tim penguji dengan melibatkan beberapa institusi, termasuk akademisi. Nantinya tim akan bekerja dan hasilnya akan diketahui apakah revisi perlu dilakukan atau tidak. Kemudian hasil disampaikan ke gubernur untuk mendapatkan rekomendasi. Setelah keluar, selanjutnya diterbitkan keputusan bupati, ” terang Haryono.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar